Daily Archives: Januari 18, 2010

Pembuatan Biodesel dari Minyak Bekas Penggorengan (Jelantah)

Ketersediaan minyak mentah yang semakin sedikit dan desakan untuk menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan sebagai dampak dari polusi lingkungan serta dampak pemanasan global, mengakibatkan berkembangnya usaha dalam melakukan diversifikasi bahan bakar terbarukan. Biodesel adalah salah satu contohnya, terdapat berbagai minyak tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi biodiesel.

Minyak jelantah adalah salah satu bahan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan biodesel. Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan limbah dan bila ditinjau dari komposisi kimianya,minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Dengan memanfaatkan minyak goreng jelantah yang banyak merugikan kesehatan manusia menjadi  bahan baku biodesel, maka krisis energi yang selama ini menghantui dunia bisa sedikit terpecahkan. Pangsa pasar dari bahan bakar biodesel dari minyak jelatah masih terbuka lebar, karena tingkat konsumsi minyak goreng masyarakat Indonesia yang sangat tinggi.

Berikut bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan cara membuatnya :

Alat dan Bahan :

a. Minyak Jelantah bekas menggoreng

b. Methanol 99%

c. Soda api (NaOH)

d. Ember plastik

e. Gelas ukur

f. Panci

g. Kompor

h. Sarung tangan karet

i. Timbangan

j. Pompa udara akuarium

k. Kain katun tipis untuk penyaring

l. Selang

Langkah-langkah yang harus dilakukan :

  1. Bahan pelarut (metoxida) dibuat dengan mencampurkan 900 ml methanol dan 21 gram NaOH hingga larut selama 15 menit.
  2. Campurkan metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai sendok plastik selama 30 menit atau campuran sudah rata.
  3. Biarkan 4-12 jam sampai terjadi pengendapan.
  4. Pengendapan ditandai dengan dua lapisan berbeda warna dengan lapisan gelap berada di bawah yang disebut crude gliserin, sedangkan lapisan atas berwarna bening, crude BD.
  5. Pisahkan crude biodisel dari crude gliserin lalu masukkan ke ember untuk dicuci dengan cara mencampurkan air bersih sebanyak dua liter.
  6. Pompakan udara melalui pompa udara akuarium dan biarkan beberapa saat sehingga muncul warna putih susu.
  7. Pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning dengan air warna putih melalui selang.
  8. Biodiesel yang telah bening dimasukkan ke panci lalu panaskan hingga 100 derajat beberapa menit agar air dan sisa methanol menguap.
  9. Biodiesel yang telah dipanaskan dan didinginkan dapat langsung dipergunakan untuk mobil maupun mesin diesel industri

Langkah-langkah diatas dapat menggunakan peralatan seadanya yang ada di rumah, jika tidak ada dapat disubsitusi dengan peralatan yang sejenis. Pembuatan biodiesel sangat mudah, sehingga dapat dilakukan juga dirumah. Selamat Mencoba! Semoga Bermanfaat.

Sumber: http://ksupointer.com, http://elibrary.mb.ipb.ac.id, http://me.polinpdg.ac.id, http://itgossips.com

Categories: Lingkungan | Tag: | 2 Komentar

Blog di WordPress.com.